Senin, 04 Oktober 2010

Puisi Lama

A. PENGERTIAN

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
Aturan- aturan Dalam puisi lama :

Ø Jumlah kata dalam 1 baris

Ø Jumlah baris dalam 1 bait

Ø Persajakan (rima)

Ø Banyak suku kata tiap baris

Ø Irama



B. CIRI-CIRI

Ø Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.

Ø Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.

Ø Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.


C. MACAM-MACAM PUISI LAMA

1.. MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.

Ciri-ciri Mantra :

Ø Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.

Ø Bersifat lisan, sakti atau magis.

Ø Adanya perulangan.

Ø Metafora merupakan unsur penting.

Ø Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius.

Ø Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.


Contoh :

Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu




2.GURINDAM
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)

Ciri-ciri Guridam :

Ø Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.

Ø Berasal dari Tamil (India)

Ø Isi dan tema yang terkandung di dalamnya yaitu mengandung nasihat, bersifat mendidik, sertabanyakberisikan masalah agama


Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

Jika kita rajin belajar (a)
Pastilah kita menjadi pintar (a)


Barang siapa mengenal Allah (a)
Suruh dan tegahnya tiada ia mengalah (a)
Barang siapa mengenal diri (b)
Maka telah mengenal Tuhan yang bahri (b)
Barang siapa mengenal dunia (c)
Tahulah ia barang yang terpedaya (c)


“Guridam 12”, karya Ali Haji

1. Awal diingat di akhir tidak (a)

2. Alamat badan akan rusak (a)

3. Barang siapa mengenal dua (a)

4. Tahulah dia barang terperdaya (a)

5. Mengumpat dan memuji hendaklah pikir (a)

6. Di situlah banyak orang tergelincir (a)

7. Barang siapa meninggalkan sembahyang (a)

8. Seperti rumah tak bertiang (a)

9. Jika hendak mengenal orang berbangsa (a)

10. Lihatlah kepada budi dan bahasa (a)

11. Apabila anak tidak dilatih (a)

12. Jika besar ibu bapaknya letih (a)





3. SYAIR
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.

Ciri-ciri Syair :

Ø Setiap bait terdiri dari 4 baris

Ø Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

Ø Bersajak a – a – a – a

Ø Isi semua tidak ada sampiran

Ø Berasal dari Arab


Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)


Elok rupamu merayu-rayu (a)
Mentari jingga menerpanmu (a)
Angin menyanyi di sela riuhmu (a)
Nyiur menari menikmatimu (a)
Nyiur terlena di atas pelanamu (a)
Insan tertawa memandang senyumanmu (a)
Air gemercik membasahimu (a)
Duhai pertiei harapan rindu (a)


Ya Illahi Khalikul Bahri (a)

Nasibku malang tidak pergi (a)

Ditinggalkan suami seorang diri (a)

Bakal sengsara setiap hari (a)




4.PANTUN
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

Ciri-ciri Pantun :

Ø Setiap bait terdiri 4 baris

Ø Baris 1 dan 2 sebagai sampiran

Ø Baris 3 dan 4 merupakan isi

Ø Bersajak a – b – a – b

Ø Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

Ø Berasal dari Melayu (Indonesia)


Contoh :

Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)

Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)





MACAM-MACAM PANTUN


DILIHAT DARI BENTUKNYA


A. PANTUN BIASA
Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
Contoh :

Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati


B. SELOKA (PANTUN BERKAIT)
Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.


Ciri-ciri Seloka :

Ø Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.

Ø Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga

Ø Dan seterusnya

Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan


Seganda gugur di halaman

Daun melayang masuk kulah

Dengan adinda minta berkenalan

Rindunya bukan ulah-ulah

Daun melayang masuk kulah

Batang berangan di tepi paya

Rindunyabukan ulah-ulah

Jangan tuan tidak percaya

Batang berangan di tepi paya

Mari di jolok dengan galah

Jika tuan tidak percaya

Mari bersumpah kallamulah



C. TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d


Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu


Selasih di rimba Jambi

Rotan ditarik orang pauh

Putus akarnya di jerami

Kasih pun baru dimulai

Tuan bawa berjalan jauh

Itu menghina hati kami


D. PANTUN KILAT ( KARMINA )
Ciri-ciri Karmina :

Ø Setiap bait terdiri dari 2 baris

Ø Baris pertama merupakan sampiran

Ø Baris kedua merupakan isi

Ø Bersajak a – a

Ø Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata


Contoh :

Dahulu parang, sekarang besi (a)
Da hulu sayang sekarang benci (a)


Sudah gaharu cendana pula (a)
Sudah tahu masih bertanya pula (a)


Bandung dulu baru jakarta (a)
Senyum dulu baru di baca (a)




DILIHAT DARI ISINYA

A. PANTUN ANAK-ANAK

Contoh :

Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang



B. PANTUN ORANG MUDA
Contoh :

Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua


Apa guna pasang pelita
Jika dengan sumbunya
Apa guna bermain mata
Kalau tidak dengan sungguhnya



C. PANTUN ORANG TUA
Contoh :

Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang


Kalau tuan hendak ke Padang

Jangan lupa beli tali

Kalau tuan hendak berdagang

Jangan lupa memuja Illahi


D. PANTUN JENAKA
Contoh :

Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga


Nonton tv filmnya aci
Sambil nonton makan kuaci
Kalau kakak sudah benci
Tutup pintu lalu kunci

Ikan bandeng jangan di panggang
Kalau di panggang banyak minyaknya
Cowok ganteng jangan di pandang
Kalau di pandang banyak laganya



E. PANTUN TEKA-TEKI
Contoh :

Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki


Ada sebiji roda pedati
Bentuknya bulat daripada besi
Bila bermain diikat sekuat hati
Bilempar hidup dipegang mati?



F. PANTUN NASIHAT

Contoh :

Dari hulu membawa pisau tumpul
Tiba di hilir dapat ikan basah
Dari dulu sama-sama berkumpul
Tiba esok selamat berpisah


Beli sekayu kainkasa
Cukup diukur dengan lerengnya
Bangsa melayu menjaga bahasa
Lengkap dengan sopan adapnya

1 komentar:

  1. Ya Illahi Khalikul Bahri

    Nasibku malang tidak pergi

    Ditinggalkan suami seorang diri

    Bakal sengsara setiap hari
    apa sih tema dari syair diatas tersebut !

    BalasHapus